Karapan Sapi, Tradisi Madura Asli
Karapan sapi, saat mendengar kata-kata itu pasti yang terlintas dalam pikiran kita
adalah Pulau Madura. Memang Karapan Sapi adalah tradisi yang sangat lekat
dengan Madura. Inilah kekayaan dan keunikan budaya yang hanya terdapat di
Madura. Anda tidak akan dapat menemukan tradisi Karapan Sapi di manapun selain
di Madura. Madura memang kaya akan budaya dan tradisi serta kearifan lokal.
Karapan sapi adalah aset bangsa yang harus dijaga kelestariannya di Bumi
Pertiwi. Sekali lagi tradisi Karapan Sapi adalah tradisi asli Madura.
Sebelum membahas lebih jauh tentang tradisi dan kebudayaan daerah khas madura, alangkah lebih baiknya jika kita terlebih dahulu mengetahui bagaimana kehidupan sehari-hari, watak serta perilaku masyarakat Madura. Madura oleh suku bangsa lain dikenal sebagai suku bangsa yang berwatak keras, kasar, panas dan sebagainya. Sebenarnya Madura tidaklah demikian. Marilah kita meluruskan persepsi tersebut. Madura memiliki adat budaya yang kental dengan nuansa keagamaan dan memiliki tata krama yang tinggi. Ada banyak sekali pondok pesantren ternama dan ada banyak sekali tokoh negeri yang lahir di Madura. Suku Madura juga dikenal sebagai pekerja keras yang pantang menyerah. Nilai-nilai luhur dan nilai-nilai budaya dijaga dengan kuat oleh masyarakat Madura. Jika Anda bersikap sopan, Anda tidak akan diperlakukan kasar bahkan justru sebaliknya Anda akan diperlakukan bagai raja. Bagi masyarakat madura "Tamu adalah Raja". Silakan berkunjung ke Madura dan buktikan sendiri bahwa masyarakat Madura adalah Masyarakat yang ramah.
|
|

Dalam Karapan Sapi, sapi yang dilombakan tidak hanya satu namun sepasang sapi. Lalu bagaimana caranya agar kedua sapi tersebut dapat disatukan saat lomba? ada kayu khusus yang digunakan untuk menyatukan kedua sapi kerap tersebut. Nama kayu itu adalah "Kaleles" yang berguna untuk mengikat antar sapi kanan dan sapi. Selain itu Kaleles berguna sebagai tempat untuk mengendarai dan mengendalikan kedua sapi kerap. sapi-sapi tersebut adalah sapi asli Madura yang memang memiliki bentuk yang khas dan pas untuk dilombakan. konon katanya sapi madura memang hewan ternak asli Madura yang digunakan untuk membantu petani bercocok tanam serta mengolah sawah dan ladang. Karapan sendiri berasal dari bahasa Madura yaitu kata "Kerrap" yang berarti berpacu atau berlomba menjadi yang tercepat dan terbaik. Inilah filosofi hidup yang melambangkan bahwa masyarakat madura adalah pekerja keras yang mudah menyerah serta berlomba lomba untuk menjadi yang terbaik.
|
|

Pada saat perlombaan, aktor yang bertugas mengendarai Kaleles disebut Joki, tugasnya adalah mengendalikan kecepatan dan arah sapi. Tidaklah mudah mengendalikan dua ekor sapi yang melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi. Butuh nyali yang besar dan keahlian khusus untuk dapat menjalankan aksi sebagai Joki yang handal. Anggota tim yang lain bekerja sesuai dengan pembagian kerjanya masing-masing. Ada yang bertugas menahan tali kekang sapi, menangkap sapi, bahkan ada yang berteriak-teriak layaknya supporter untuk menyemangati sapi kerap. Disinilah kekompakan tim sangat mutlak diperlukan agar sapi kerap dapat keluar sebagai juara.
Menonton Karapan Sapi adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Madura. Suasana seru dan menegangkan akan Anda rasakan saat melihat perlombaan Karapan Sapi. Jika Anda hanya melihat dari layar TV atau dari Youtube dan semacamnya pasti tidak akan merasakan kesan seru dan suasana menegangkan seperti halnya melihat Karapan Sapi secara langsung. Setiap tahunnya banyak turis berkunjung ke Madura untuk melihat secara langsung jalannya perlombaan Karapan Sapi. Tak hanya turis lokal saja yang datang berkunjung tetapi juga banyak sekali turis manca negara yang hadir mewarnai arena perlombaan Karapan Sapi. Karapan Sapi jauh lebih seru dan jauh lebih menegangkan daripada budaya adu banteng dan Matador dari Spanyol.
Karapan sapi biasanya diadakan setiap tahun di Madura sebagai ungkapan rasa gembira masyarakat Madura saat menjelang musim panen tembakau. Masing-masing kabupaten akan menggelar perlombaan Karapan Sapi lalu kemudian partai final biasanya diselenggarakan di kabupaten Pamekasan. Oleh masyarakat Pamekasan, partai final ini disebut dengan istilah "Gubeng". Penonton akan berdatangan dari berbagai daerah untuk menjadi menyaksikan ajang Karapan Sapi dengan wajah antusias. Semoga dengan artikel ini Anda dapat tertarik untuk mengunjungi Madura dan menyaksikan secara langsung ajang Karapan Sapi.
0 komentar:
Posting Komentar